Lucu saja pagi ini, buzzer-buzzer dan endorser-endorser fulitik yang abaikan firman Allah akhirnya takut juga nggak disholatin jenazahnya sebagaimana agama ini ajarkan.
Dari kemaren, seharian penuh misuh-misuh didunia maya tanah air, membully – mengkritisi kebijakan dari sebuah masjid di DKI dalam bentuk selebaran -tanpa stempel dan sejenisnya sebagai penguat legalitas- yang menyinggung preferensi pulitiknya. Atau mungkin bisa juga menyinggung periuk berasnya.

Ketika dirilis menteri agama tentang selebaran – yang seharian sudah mereka bully- tersebut adalah hoax, mereka bersyukur. Ternyata mereka takut juga jika jenazahnya tak diselenggarakan sebagaimana layaknya jenazah muslim ntar kalau sudah meninggal.

Malahan, puncak kelucuan tersebut ketika buzzer-buzzer endorser-endorser pilkada tersebut mengecam dan mengingatkan dengan dalil “bahwa kalian semua menanggung dosa kami, karena menyelenggarakan jenazah kami adalah fardhu kifayah untuk kalian…”

Takut perkara matinya gak diurus sesuai Qur’an dan Sunnah, tapi semasa hidup abai dan cenderung rendahkan keduanya.
Agaknya mereka lupa bahwa Al Qur’an itu tak hanya untuk panduan prosesi penyelengaraan orang “mati” saja. Ia panduan hidup, bahkan untuk hidup yang sebenar-benarnya hidup, hidup setelah mati.

Itulah buzzer-buzzer, endorser-endorser fulitik. Anomali, standar ganda, cagak duo kalau orang Padang bilang… 😅

View on Path

Sari Roti, sebenarnya berhutang besar pada Nazaruddin. Ya,-Nazaruddin- politisi partai demokrat yang dalam pelariannya keluar negeri, ketika rekaman pembicaraannya dengan Iwan Piliang (kalau tidak salah) disiarkan di hampir seluruh siaran tivi-tivi nasional kala itu. Yaa, ditengah livenya, tiba-tiba terdengar Jingle Sari Roti berulangkali. Dari Jingle Sari Roti inilah, muncul spekulasi bahwa Nazaruddin tidak kemana-mana. Ia masih di Indonesia, bukan diluar negeri sebagaimana kabar yang beredar sebelumnya. Dan diulanglah setiap hari wawancara-wawancara dengan  narasumber beragam kompetensi, berbagai sudut pandang, dan Jingle Sari Roti terus mengudara dan dibicarakan. Sari Roti ‘ngiklan” gratis dalam waktu yang tidak sebentar di stasiun  TV tanah air. 

Beberapa waktu  setelah itu, Nazaruddin tertangkap dan dideportasi dari Colombia. Tanah air heboh hingga   sampai pada satu waktu, dalam sebuah wawancara ternyata salah satu wartawan menanyakan tentang Jingle Sari Roti yang dulu sempat heboh ketika ia berada dalam pelariannya. Ternyata itu adalah nada dering dari handphone Nazaruddin, yaa, ringtone… Disanalah analisis para pakar tentang spekulasi bahwa Nazaruddin masih berada ditanah air terbantahkan, mentah. Dan kembali, Sari Roti tetap jadi pembicaraan. Iklan Gratis (lagi)…

Tapi pointnya kali ini tidak di Nazaruddin,tidak di kasus korupsinya, dan tidak di demokratnya. Tapi di “Sari Rotinya”. Yaaa, Nazaruddin setidaknya punya saham untuk mengiklankan Sari Roti. Sari Roti yang dulu kita tidak pernah kenal, sekarang makin besar bisa jadi ada “saham”nya Nazaruddin disana.

Waktu bergulir beberapa tahun dari cerita Nazaruddin, Sari Roti semakin besar. Kejadian berulang, dalam panggung 212 sari roti beriklan gratis (lagi). Kembali menjadi buah bibir, kalau kata anak jaman sekarang, menjadi viral. Di share di social media, beriklan gratis, dan jadi pusat pembicaraan. Menjadi pusat pembicaraan tanpa keluar dana, Iklan gratis bukan? Namun, kemudian iklan gratisnya menjadi bumerang seiring keluarnya klarifikasi manajemen. Yaaa, tindakan manajemen dengan klarifikasi tersebut menurut pakar branding adalah tindakan yang kurang pas dan ceroboh. Tapi, bisa jadi manajemen punya pertimbangan tersendiri atas hal tersebut. 

HIngga kemudian muncul gerakan-gerakan kecil, sampai pada gerakan boikot sari roti segala. Entah siapa yang menggagas, tetapi semua pakar branding sependapat bahwa klarifikasi sari roti menjadi blunder fatal pihak manajemen. Beberapa hari belakangan, menjadi viral tentang kondisi Saham Sari Roti yang makin tidak membaik dari hari ke hari paska klarifikasi manajemen tersebut. Mari kita tunggu klarifikasi manajemen tentang kondisi tersebut, apakah memang terdampak klarifikasi paska 212?

Ahh… Inilah dunia maya, tak Nampak tapi berdampak. Tak nyata, tapi berasa. 

Nb: Yang Nulis lagi bantuin Sari Roti Iklan gratis juga… 😅

View on Path

Sekarang Mutiara sudah jadi kakak…

Alhamdulillah, adeknya seorang Laki-laki, 3.3Kg 47cm, telah lahir pada 23 November 2016, pukul 00.10WIB di Rumah Sakit Indrya Husada PTPN III Membang Muda .

Doakan Mutiara bisa jadi panutan untuk adeknya, dan adeknya bisa patuh pada kakaknya. Doakan keduanya menjadi Qurrota ‘ayun.

Terima kasih atas doa’ dan kebaikan²nya.

View on Path

Aihh, hari ini ingatan membawa saya terbang jauh pada kenangan pelajaran SD 20an tahun lalu. Ada mata pelajaran tulisan tegak bersambung, atau pelajaran menulis halus kasar mungkin bagi sebagian daerah menyebutnya.

Kita menulis berulang kali, tulisan yang sama pada satu halaman buku penuh. Yaa, mungkin buku itu tak lagi dijumpai anak² sekarang. Dan selalu yang kita tuliskan adalah peribahasa-peribahasa bermakna.

Saya masih teringat, bagaimana ketika guru mendiktekan kalimat yang akan diukir penuh di halaman buku tersebut.

“DIMANA ADA KEMAUAN, DISITU ADA JALAN”

Sontak kami semua menulis dengan penuh semangat, sambil disela-sela menulis guru mengingatkan “jangan lupa, halus ketika naik keatas, kasar ketika turun ke bawah”.

Ah, mungkin kalian anak-anak sekarang tak mengenal mata pelajaran ini. Bahkan bisa jadi tak sempat pernah melihat buku tulis khusus pelajaran ini…

Allah, berkahi dan rahmati guru-guru kami..

NB :
a. Gambar hanya pemanis. *ehh*..
b. Postingan ini membuat umur riil terdeteksi. Hhee…

View on Path

Dan sedih & celakanya, kampak yang membuat kayu jadi hancur berkeping-keping ternyata gagangnya juga terbuat dari kayu..

اللَّهُمَّ لاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا

“Ya Allah, jangan Engkau serahkan kepemimpinan wilayah kami kepada orang yang tidak mengasihi kami.” (HR. Tirmidzi).

View on Path

Membersihkan MISC file / other files di storage HP Xiaomi tanpa Root

Mungkin anda sering mengeluhkan storage HH Xiaomi anda kepenuhan. Misal seperti di gambar ini, dimana “other file” nya berGB-GB. Dan tidak tahu dimana file tersebut bersemayamnya. Sehingga bingung, mau dibersihkan gimana lagi. 

Cleaner dari menu security sudah dilakukan, tapi tidak terlalu signifikan hasilnya. Foto-foto yang banyak sudah mulai disortir, tetapi tidak terlalu signifikan. Kemudian, ketika anda coba cari tutorial untuk membersihkannya, rata-rata mewajibkan device yang telah di root. – rooted-, sedangkan HH anda masih belum pernah dimacem-macemin segala. Akhirnya, solusi terakhirnya anda terpaksa bersabar dan tabah dengan segala keadaan yang terjadi… 😅 

Berikut, tips simpel tanpa anda perlu rooted dll. Cukup nubie2 saja untuk melakukan hal berikut. Caranta simpel, sangat simpel.

1. Koneksikan HH dengan PC/laptop dengan mode transfer file (jangan charging only), kemudian pergi ke lokasi berikut. 

MIUI/Gallery/ – > disana akan anda temukan folder.cache (pake titik). Nah, bisa dilihat properties foldernya. Biasanya, itu salah satu yang besar makan internal storage. Kenapa harus pake PC? Karena folder dengan nama yang dilabeli titik (.) sebelum nama folder, tidak akan terbaca pada file explorer bawaan system sebagaimana di gambar berikut. Makanya harus di root, jika ingin melihat folder tersebut. Namun, jika anda tidak bisa nge root HH nya, karena takut atau bagaimana, maka cara ini bisa dipraktekkan. Setelah dihapus, silakan lihat lagi kondisi internal storagenya. Gimana? 

Lakukan juga pengecekan pada folder lainnya dengan nama yang diawali tanda titik. 

2. Messenger, termasuk salah satu yang memakan storage yang besar. Salah satunya WhatsApp misalnya. Pada folder WhatsApp/database/ akan ada file dengan ekstensi .db yang berisi backup percakapan. Dan ini secara default setiap hari akan membuat bekap yang besar. Semakin lama kita memakai WA di satu device, semakin besarlah ia. Maka hapuslah semua file tersebut, dan tinggalkan satu saja yang paling akhir. Ini hanya untuk berjaga-jaga saja kalau terjadi apa-apa pada HH xiaominya.

 Misal, pada hasil Bekapan chatingan WA saya, sehari berukuran 97MB, maka 10 hari saja akan ada 970MB. Hampir 1GB bukan?? 

Nah,besar kan? Ini beberapa tips simpel tanpa root, ntar ditambah tips lainnya… 😅 Moga bermanfaat. 

Simpang Napar – Nan Kodok, berangkat 16.45 wib dan sekarang 19.55 wib. Masih di Nan Kodok. Ini biasanya bisa ditempuh hanya dalam (paling lama) 10 menit… 😅

Dan awak Bus NPM memutar film Tenggelamnya Kapal Vanderwijck. Seolah ingin mengingatkan bahwa:

“Tragisnya kisah kalian tidak ada apa² nya dengan tragisnya kisah cinta Zainuddin dan Hayati…”

Ndeh, tapi baa ka baa lelah juo hayati dek e bamacet-macet co iko. Ehh… 😅 – at Hotel Mangkuto

View on Path

Tentang Hobi Baru

Lupakan! Lupakan cinta jiwa yang tidak akan sampai di pelaminan. Tidak ada cinta jiwa tanpa sentuhan fisik. Semua cinta dari jenis yang tidak berujung dengan penyatuan fisik hanya akan mewariskan penderitaan bagi jiwa… (Anis Matta)

Setelah menikah, ada profesi yang sama-sama kami geluti, atau bolehlah ia kalau disebut dengan hobi baru. Saya dan istri tentunya. Apalagi kalau bukan membantu orang untuk menemukan cinta sejatinya. Ceilee. Yaa, Hanya mencoba membantu, walaupun kadang hasilnya tak banyak menolong. Apalagi bagi orang-orang yang merasa terlalu yakin bahwa jodohnya adalah si A. Atau bagi orang-orang yang ia yakin tak akan bahagia kalau bukan dengan si A.

Sering pembicaraan kami dimulai dengan cerita masa-masa SMA dan kuliah. Maklum saya dan istri tidak berasal dari SMA yang sama, malahan dari SMA yang berbeda kota. Jadi, ibarat diagram Venn maka kami seolah-olah himpunan yang saling lepas. Tidak ada kisah, dan cerita kami yang beririsan. Baik dari segi zaman, orangnya ataupun waktu dan tempat. Jadilah cerita-cerita kami hampir selalu baru, apalagi tentang orang-orang yang bersama ketika SMA dan ataupun kuliah. Ketika istri mulai bercerita tentang teman baiknya, baik ketika SMA dan ataupun kuliah maka pertanyaan saya setelah itu mayoritas adalah tentang marital statusnya. “masih lajang? Dah punya pacar? Dah siap nikah?”. Yaa sejenis inilah kurang lebih. Dan sebaliknya, pertanyaan yang sama juga bakalan saya terima dari istri ketika saya juga memulai menceritakan tentang teman-teman baik ketika SMA dan ataupun kuliah. Mungkin inilah yang namanya jodoh. Hhaa..
Dan bahagianya kami, beberapa teman baik saya akhirnya berjodoh dengan teman baik istri. Kisah-kisah penyatuan cinta mereka kadang menjadi pelajaran sangat berharga bagi kami, benar bahwa kita tidak tahu atau lebih tepatnya benar-benar tidak tahu tentang dimana Allah “parkirkan” jodoh kita.

Semoga usaha kecil mempertemukan orang-orang baik di singgasana pelaminan ini diberkahi. 😅

NB: Untuk yang belum berhasil, harap bersabar. Ehh